TEORI PROPOSAL ILMIAH
Pengantar
Sebelum
memulai penulisan karya ilmiah, hal-hal yang perlu disiapkan adalah topik
tulisan yang sudah jelas, perumusan masalah (research question / thesis
statement) yang pasti, dan sumber-sumber informasi yang menunjang. Dengan
berbekal 3 hal tersebut, proposal disusun untuk memberikan gambaran awal dari
tulisan karya ilmiah atau penelitian yang akan dibuat/disusun.
Format proposal
Proposal merupakan gambaran awal dari penelitian atau tulisan
karya ilmiah yang akan dibuat. Hal-hal yang perlu dituliskan pada proposal
adalah :
1. Latar belakang : berisi
latar belakang menulis atau melakukan penelitian pada topik yang dipilih,
hal-hal yang menarik atau menimbulkan pertanyaan dari topik ini, pentingnya
topik ini untuk diangkat sebagai tulisan atau untuk diteliti
2. Perumusan masalah :
berisi thesis statement atau research question yang ditulis secara singkat dan
jelas dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan.
3. Batasan masalah:
menjelaskan batasan-batasan penelitian atau tulisan, misalnya hal-hal yang
tidak akan dibahas atau diteliti, lingkungan yang ditentukan sebagai pembatas,
batasan data atau jumlah materi yang melingkupi penelitian atau tulisan.
4. Tujuan penelitian:
tujuan ditinjau dari aspek keilmuan dan aspek praktis dari sudut pandang
pengguna (berhubungan dengan manfaat penelitian/penulisan)
5. Landasan teori : secara
singkat memberikan penjelasan teori-teori pendukung yang akan digunakan dalam
menulis atau melakukan penelitian.
6. Spesifikasi sistem : menjelaskan secara umum
kebutuhan software/hardware, kemampuan program/sistem
7. Rencana tahapan
penelitian: gantt chart dari rencana pelaksanaan penelitian
8. Daftar pustaka : bibliography sumber-sumber
informasi yang digunakan dengan mengikuti aturan sebagai berikut :
a. Untuk pustaka dalam
bentuk buku yang diterbitkan terdiri atas :
nama pengarang (nama
keluarga, nama depan), Judul buku (dicetak miring), Kota Nama Penerbit, tahun penerbitan. Sebagai
contoh,
Cleveland, Donal D. Introduction to Indexing and Abstracting.
Englewood : Librairies Unlimited, Inc., 2001.
b. Pustaka dalam bentuk
Jurnal tercetak : nama pengarang (nama keluarga, nama depan, “judul artikel”,
Nama Jurnal (cetak Miring) , Nomer, Bulan dan Tahun Terbit, halaman.
Contoh:
Dugan, Maire A. “Nested
Paradigm”, Annals, IX, March 2001, hlm.
56.
c. Pustaka dalam bentuk
Jurnal Online : nama pengarang (nama keluarga, nama depan, “judul artikel”,
nama jurnal (cetak miring), nomer, bulan dan tahun terbit, halaman, nama
database. Database on-line. Nama vendor database. Tgl akses artikel tersebut
(tgl/bln/tahun).
Contoh:
McRae, John R.
"Buddhism." Journal of Asian Studies 54, no. 2, 1995, hal 354-371.
ABI/Inform. Database on-line. UMI-Proquest; tgl akses 13 May 1996.
Woodworth, Griffin Mead,
“Hackers, Users, and Suits: Napster and Representations of Identity”,Popular
Music & Society., Vol. 27 no 2, Juni 2004, hal 161-184, Academic Search
Premier. Database on-line. EBSCO. Tgl akses 21 Sept 2005.
CONTOH PROPOSAL ILMIAH:
Topik :
Sistem informasi Gereja
Judul
Sistem Informasi
Manajemen Jemaat dan Keuangan Gereja Kristen Indonesia
Latar Belakang
Gereja sebagai lembaga
non-profit memiliki kegiatan manajemen, baik yang berkaitan dengan sumber daya
manusia, keuangan, dan juga kegiatan. Jumlah dan perubahan data yang
berlangsung secara rutin atau tak tentu memerlukan pengelolaan.
Kegiatan manajemen di
gereja pada umumnya meliputi:
- Pendataan jemaat yang
merekam informasi tentang anggota keluarga, atestasi, babtis, pernikahan,
kematian, status dalam jemaat, kegiatan dan peran sertanya dalam pelayanan.
- Keuangan yang merekam
jumlah dan jenis persembahan rutin, keluar masuk dana atau donasi untuk
berbagai keperluan. Kontrol terhadap anggaran untuk keperluan kegiatan atau
program gereja, kebutuhan rutin.
- Kegiatan jemaat dan
kepengurusan yang merekam personil dalam komisi/kepengurusan/bidang, jadwal
kegiatan, transaksi-transaksi yang berkaitan dengan kegiatan gereja misalnya
menerima sumbangan barang untuk kegiatan tertentu
- Manajemen personalia karyawan
kantor gereja, penggajian, karyawan
tidak tetap(part-timer)
dan sebagainya
Kegiatan manajemen
diatas menghasilkan dan memerlukan dukungan data dan informasi yang tidak
sedikit jumlah dan ragamnya. Untuk itu penggunaan dan pemanfaatan perangkat
lunak komputer diperlukan.
Perumusan Masalah
Masalah yang dibahas
dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana sistem
informasi yang dibangun dapat menjawab kebutuhan informasi yang berkenaan
dengan pendataan jemaat, pengelolaan keuangan dan kegiatan jemaat?
2. Bagaimana sistem
informasi jemaat ini menyajikan laporan statistik yang berkenaan dengan
pertumbuhan jemaat, dan keuangan?
Batasan Masalah
1. Sistem informasi dibangun berdasarkan
pengelolaan jemaat dan manajemen Gereja Kristen Indonesia
2. Sistem informasi tidak
mengelola informasi kepegawaian kantor gereja
Tujuan Penelitian
1. Membangun sistem informasi yang dapat
diimplementasikan di Gereja Kristen Indonesia yang memiliki aturan dan
manajemen yang serupa
2. Membangun sistem informasi
yang dapat digunakan oleh Gereja Kristen Indonesia dengan mempertimbangkan
kemampuan lembaga dan sumber daya manusianya
Landasan Teori
1. Aturan manajemen Gereja
Kristen Indonesia
GKI menganut sistem kemajelisan yang menempatkan majelis adalah
pengurus tertinggi dari suatu gereja GKI. Pendeta merupakan salah satu
anggotanya.
Bidang pelayanan dibagi
menjadi 4 bidang: Bidang Pengajaran, Bidang Pembinaan, Bidang Kesejahteraan dan
Pelayanan dan Bidang Pengelolaan gereja.
2. Sistem Informasi Manajemen
Informasi
dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti
halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung
kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan
bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu
tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya,
sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang
pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan
pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak
dapat bekerja dengan baik.
Masalah utamanya adalah
bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat
atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi
adalah sangat penting (vital) dalam mendesain effective business system).
Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas
adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.
Sebuah
perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa
menjalankan kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan
pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya
adalah kegiatan pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru
tulis yang mengikuti suatu prosedur standar tertentu. Komputer bermanfaat utnuk
tugas-tugas pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi menajemen
melaksanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar sistem pengolahan
data. Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan kemampuan komputer
untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi pengambilan keputusan.
Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan
piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi,
penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari
sumber-sumber.
informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan
keriga terdiri dair sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan
taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak
terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan
kebijakan oleh tingkat manajemen.
Definisi
sebuah sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah
sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan
informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan
dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan
keputusan, dan sebuah “data base”.
Spesifikasi Sistem :
Sistem informasi yang
dibangun akan memiliki spesifikasi sebagai berikut :
1. Spesifikasi perangkat
lunak
- bahasa pemrograman :
- tools :
- sistem operasi
2. Spesifikasi perangkat
keras
- Kapasitas memory
(harddisk) 20 gbyte
- RAM 256MB
- Processor Pentium 4
- Monitor 14 inch
- dsb
3. Spesifikasi aplikasi (sistem informasi)
- mampu menyajikan laporan
statistik jemaat, statistik keuangan
- menyajikan fasilitas
pencarian terhadap informasi jemaat, kegiatan, anggaran
Daftar Pustaka:
Armstrong, Nancy S,
“Congregational software”. Christian Century, 7 Feb 2001, Vol. 118, No 5, Hal
22. Academic Search Premier. Database On-line. EBSCO.
Armstrong, Nancy S, Spiegel, Aaron R dan Wimmer, John R. “Computer
savvy “. Christian Century, 7 Feb 2001, Vol. 118 No. 5, Hal 20. Academic Search
Premier. Database On-line. EBSCO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar