CARA PENULISAN
LAPORAN ILMIAH
Format laporan ilmiah
Ada berbagai macam format penulisan .Namun perbedaan di antara format format yang ada jangan terlalu dipermasalahkan. Hal yang perlu diperhatikan adalah:
Ada berbagai macam format penulisan .Namun perbedaan di antara format format yang ada jangan terlalu dipermasalahkan. Hal yang perlu diperhatikan adalah:
- Pembaca dapat memahami dengan jelas
bahwa penelitian telah dilakukan tujuan dan hasilnya.
- Langkah – langkah medannya jelas ,
agar jika pembaca tertarik dapat mengulang kembali.
Pada dasarnya ada dua
bentuk sistematika penulisan ilmiah ,Yaitu penulisan proposal penelitian dan
laporan hasil penelitian . Pada umumnya sistematika penulisan proposal
penelitian danpenulisan laporan penelitian sebagai berikut :
Bagian awal
Bagian awal
- halaman judul
- Halamn persetujuan dan pengesahan
(pada laporan penelitian ,sebelum halaman kata pengantar dicantumkan
intisari /abstrak)
- Halamn kata pengantar atau prakata
- Daftar isi
- Daftar tabel (jika ada)
- Daftar gambar (jika ada)
- Daftar lampiran (jika ada)
Bagian Utama
BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
- Rumusan masalah
- Tujuan penelitian
- Ruang lingkup
- Manfaat penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Landasan teori/ tinjauan teoretis
- Kerangak teori
- Kerangka konsep
- Hipotesis atau pertamyaan
penelitian (jika ada hipotesis)
BAB III METODE
PENELITIAN ATAU CARA PENELITIAN
- Jenis penelitian
- Populasi sample (untuk penelitian
disertai unit penelitian )
- Variabel penelitian (untuk
penelitian laboratorium / eksperimental, sebelum variabel penelitian
dicantumkan bahan dan alat)
- Definisi operasioanal variabel atau
istilah –istilah lain yang digunakan untuk memberi batasan operasional
agar jelas yang dimahsud dalam penelitian itu.
- Desain / rancangan penelitian (
tidak harus , kecuali pada penelitian eksperimental)
- Lokasi dan waktu penelitian
- Teknik pengumplan data.
- Instrumen penelitian yang digunakan
- Pengolahan dan Analisis data
Khusus laporan
penelitian dilanjutkan dengan bab IV -VI berikut ini :
BAB IV – HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V – KESIMPULAN DAN
SARAN
CONTOH LAPORAN ILMIAH
LAPORAN
HASIL PENELITIAN BIOLOGI
TENTANG SEL
Di
Susun untuk Memenuhi Tugas
Mata
Pelajaran : Biology
Pengajar
: manariah S,pd
DI
S
U
S
U
N
Oleh :
Nama : ILHAM ZULKARNAIN
Kelas : 3KA39
Nis
: 102118
SMK DINAMIKA PEMBANGUNAN 1
JAKARTA
Tahun Ajaran 2008/2009
LAPORAN HASIL PENELITIAN
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Sel merupakan unit
organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua
fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Struktur sel dan
fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme, namun
jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar organisme
(Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota
beradaptasi dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi
untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi.
Oleh karena itu sel berperan begitu penting bagi tubuh ini, walaupun strukturnya begitu sangat kecil karena merupakan struktur terkecil dari makhluk hidup. Hanya menggunakan mikroskop sel dapat kita amati. Namun penuh ketelitian dan ketekunan untuk dapat mengamati struktur dari sel tersebut. Ada tiga macam bentuk sel yaitu, sel mati, sel tumbuhan, dan sel hewan. Setiap sel memiliki struktur yang berbeda. Dan untuk lebih jelasnya tentang sel – sel tersebut, dilakukanlah sebuah praktikum untuk mengamati masing – masing sel tersebut.
Oleh karena itu sel berperan begitu penting bagi tubuh ini, walaupun strukturnya begitu sangat kecil karena merupakan struktur terkecil dari makhluk hidup. Hanya menggunakan mikroskop sel dapat kita amati. Namun penuh ketelitian dan ketekunan untuk dapat mengamati struktur dari sel tersebut. Ada tiga macam bentuk sel yaitu, sel mati, sel tumbuhan, dan sel hewan. Setiap sel memiliki struktur yang berbeda. Dan untuk lebih jelasnya tentang sel – sel tersebut, dilakukanlah sebuah praktikum untuk mengamati masing – masing sel tersebut.
II . Tujuan
Untuk mengetahui perbedaan antara sel mati, sel hewan, dan sel
III . Rumusan masalah
1) Bagaimana struktur sel?
2) Apa perbedaan sel mati dan sel hidup?
3) Apa perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan?
2) Apa perbedaan sel mati dan sel hidup?
3) Apa perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan?
BAB II
TINJAUAN PUSATAKA
TINJAUAN PUSATAKA
Beberapa ahli telah mencoba menyelidiki tentang struktur dan fungsi sel,
dan kemudian muncullah beberapa teori tentang sel. Sejarah ditemukannya teori
tentang sel diawali penemuan mikroskop yang menjadi sarana untuk mempermudah
melihat struktur sel. Salah satu penelitian ahli
biologi, adalah seperti berikut.
1. Robert Hooke (1635-1703)
Ia mencoba melihat struktur sel pada sayatan gabus di bawah mikroskop. Dari hasil pengamatannya diketahui terlihat -rongga yang dibatasi oleh dinding tebal. Jika dilihat secara keseluruhan, strukturnya mirip sarang lebah. Satuan terkecil dari rongga tersebut dinamakan sel.
1. Robert Hooke (1635-1703)
Ia mencoba melihat struktur sel pada sayatan gabus di bawah mikroskop. Dari hasil pengamatannya diketahui terlihat -rongga yang dibatasi oleh dinding tebal. Jika dilihat secara keseluruhan, strukturnya mirip sarang lebah. Satuan terkecil dari rongga tersebut dinamakan sel.
Dari pendapat beberapa ahli biologi tersebut akhirnya melahirkan beberapa
teori sel antara lain:
a. sel merupakan unit struktural makhluk hidup;
b. sel merupakan unit fungsional makhluk hidup;
c. sel merupakan unit reproduksi makhluk hidup;
d. sel merupakan unit hereditas.
a. sel merupakan unit struktural makhluk hidup;
b. sel merupakan unit fungsional makhluk hidup;
c. sel merupakan unit reproduksi makhluk hidup;
d. sel merupakan unit hereditas.
BAB III
METODE
METODE
A. Alat dan Bahan
Sebelum melakukan praktikum terlebih dahulu kita mempersiapkan alat dan bahan untuk mendukung dalam pengamatan pada sel. Alat dan bahan yang dipersiapkan diantaranya sebagai berikut,
a. Alat-alat
Sebelum melakukan praktikum terlebih dahulu kita mempersiapkan alat dan bahan untuk mendukung dalam pengamatan pada sel. Alat dan bahan yang dipersiapkan diantaranya sebagai berikut,
a. Alat-alat
Ø Microskop
Ø Kaca objek
Ø Kaca penutup (the glass)
Ø Pipet tetes
Ø Pinset
Ø Silet tajam
Ø Tusuk gigi
b. Bahan-bahan
Ø Bawang merah
Ø Aqua (air gelas)
Ø Tissue
Ø Gabus
Ø Rhoe discolor (kalau ada)
B. Cara kerja
Setelah semua perlengkapan untuk melakukan sebuah praktikum pengamatan pada
sel tersedia, kita dapat memulai praktikum dengan langkah – langkah sebagai
berikut,
1. Mengamati Sel Mati
Cara Kerja:
Cara Kerja:
1.Menyayat gabus setipis mungkin
secara melintang
2.Meletakkan sayatan gabus itu
ditengah kaca objek dan tetesilah dengan air . Kemudian, tutplah secara
hati-hati dengan kaca penutup .
3.Memasang preparat
tersebut pada meja benda mikroskop dan amatilah dengan perbesaran lemah yang
dilanjutkan dengan perbesaran kuat . Gambarlah hasil pengamatan di buku
kerja dan berilah keterangan.
2. Mengamati Sel
Tumbuhan
Cara Kerja:
1. Sayatlah bawang dengan menggunakan pisau. Ambillah bagian tipis yang transparan dari bawang(epidermis dalam an epidermis luar)
Cara Kerja:
1. Sayatlah bawang dengan menggunakan pisau. Ambillah bagian tipis yang transparan dari bawang(epidermis dalam an epidermis luar)
2. Berilah 1 tetes air pada objek gelas. Letakkan potongan bawang tadi pada
tetesan air, kemudian tutuplah dengan gelas penutup.
3. Amatilah di bawah mikroskop dengan perbesaran kecil dan besar.
4. Gambarlah hasil pengamatan Anda dan berilah keterangan pada bagian-bagian sel yang dapat diamati.
4. Gambarlah hasil pengamatan Anda dan berilah keterangan pada bagian-bagian sel yang dapat diamati.
3. Mengamati Sel Hewan
Cara Kerja:
1. Amatilah lapisan dalam rongga mulut dengan cara menggoreskan tusuk gigi dengan hati-hati pada bagian dalam rongga mulut.
2. Berilah 1 tetes air pada objek gelas, kemudian letakkan goresan rongga mulut tadi pada tetesan air di atas objek gelas. Setelah itu tutuplah dengan gelas penutup.
3. Amatilah di bawah mikroskop dengan perbesaran kecil dan besar.
Cara Kerja:
1. Amatilah lapisan dalam rongga mulut dengan cara menggoreskan tusuk gigi dengan hati-hati pada bagian dalam rongga mulut.
2. Berilah 1 tetes air pada objek gelas, kemudian letakkan goresan rongga mulut tadi pada tetesan air di atas objek gelas. Setelah itu tutuplah dengan gelas penutup.
3. Amatilah di bawah mikroskop dengan perbesaran kecil dan besar.
BAB IV
PEMBAHASAN
Dengan menggambar hasil sel
penelitian kita dapat melakukan sebuah pembahasan pada sel mati, sel hidup, dan sel
hewan.
1) Pada sel mati (gabus)
Bentuk sel-sel gabus adalah segi delapan, tetapi ada juga yang bentuknya seperti segi lima
atau segi enam. Sel gabus
termasuk sel mati karena sel gabus tidak memiliki isi, tidak
memiliki inti sel dan tidak ada aktivitas yang terjadi. Pada se mati hanya terdapat dinding sel
sementara bagian yang lain kosong.
Sel mati ini tidak berperan bagi kehidupan.
2) pada sel tumbuhan (bawang merah)
Bentuk sel epidermis bawang merah seperti balok yang disusun miring. Sel epidermis bawang merah termasuk sel hidup,
karena sel bawang merah mempunyai inti sel, memliki cairan di dalamnya dan ada
aktivitas yang terjadi di dalamnya seperti pertukaran zat dalam sel. cairan
yang ada di dalam sel epidermis bawang merah disebut nukleoplasma. Fungsi
cairan nukleoplasma adalah untuk melindungi vakuola. Bawang merah memiliki struktur yang jauh
lengkap dari pada sel mati, yaitu memiliki, inti sel,dinding
sel,kloroplas,membran sel, dan sitoplasma.
Sel pada bawang merah berwarna merah mudah, hal ini di sebabkan karena bawang
merah mengandung plastid yang menghasilkan kloroplas. Adapun
epitel pada bawang merah mempunyai tiga bagian yaitu membran plasma, inti
sel, dan sitoplasma. Sel pada bawang
merah dan epitel mempunyai peran yang cukup penting bagi kelangsungan hidup.
Adapun persamaan dan
perbedaan pada sel gabus dan sel tumbuhan :
1. Persamaan dengan
sel gabus adalah karena sama-sama memiliki pori-pori.
2. Perbedaan dengan
sel gabus adalah jika sel gabus mati tetapi sel bawang merah hidup
danjuga berbeda pada bentuknya.
3) pada sel hewan
(epitel rongga mulut)
Bentuk sel pada epitel
rongga mulut berbentuk seperti partikel-partikel kecil yang bergerak bebas. Sel
hewan tidak memiliki bentuk yang tetap; tidak memiliki dinding sel; tidak mempunyai
plastida; tidak mempunyai
vakuola, walaupun terkadang
sel beberapa hewan uniseluler memiliki vakuola (tapi tidak sebesar yang
dimiliki tumbuhan). Adapun yang dimiliki
sel hewan ialah vesikel; menyimpan tenaga
dalam bentuk butiran (granul) glikogen;
mempunyai
sentrosom; memiliki lisosom; nukleus lebih besar daripada vesikel.
BAB V
KESIMPULAN / SARAN-SARAN
A. Kesimpulan
Setelah melakukan sebuah praktikkum pengamatan pada sel, kita dapat
menyimpulkan perbedaan diantara sel tumbuhan, sel hewan, dan sel mati, yang
sebelumnya telah diamati dengan menggunakan mikroskop. Berikut perbedaan
diantara sel– sel tersebut.
Pada sel tumbuhan
1. Sel tumbuhan lebih
besar daripada sel hewan
2. Mempunyai bentuk
yang tetap
3. Mempunyai dinding
sel
4. Mempunyai plastid
5. Mempunyai vakuola
atau rongga sel yang besar
6. Menyimpan tenaga
dalam bentuk butiran (granul) pati
7. Tidak Mempunyai
sentrosom
8. Tidak memiliki
lisosom
Pada sel hewan
1. Sel hewan lebih
kecil daripada sel tumbuhan
2. Tidak mempunyai
bentuk yang tetap
3. Tidak mempunyai
dinding sel
4. Tidak mempunyai
plastid
5. Tidak mempunyai
vakuola [vacuole], walaupun terkadang sel beberapa hewan uniseluler memiliki
vakuola (tapi tidak sebesar yang dimiliki tumbuhan). Yang biasa dimiliki hewan adalah vesikel.
6. Menyimpan tenaga
dalam bentuk butiran (granul) glikogen
7. Mempunyai sentrosom
8. Memiliki lisosom
B.Saran
Saya pribadi
membutuhkan saran dari anda karena laporan ini pasti memiliki kekurangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar